Kabupaten Gowa Peringkat Kedua Gemar Membaca
MINAT BACA. Pangeran, murid kelas V SD Inpres Bertingkat Somba Opu, Kab. Gowa sedang membaca di salah satu pojok koleksi buku anak-anak Perpustakaan Kab. Gowa.
SUNGGUMINASA, GOWAMEDIA.COM-Di bawah semilir angin sore, suasana di Perpustakaan Kabupaten Gowa tampak hidup. Anak-anak duduk rapi dengan buku cerita di tangan, sementara remaja hingga dewasa larut dalam halaman demi halaman di pojok-pojok membaca. Ini bukan hanya aktivitas biasa, tapi representasi dari semangat gemar membaca masyarakat Gowa.
Tahun 2024 membawa kabar menggembirakan bagi Kabupaten Gowa. Berdasarkan penilaian dan kajian Perpustakaan Nasional RI, Gowa meraih peringkat kedua Tingkat Gemar Membaca di Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan nilai yang hampir sempurna, 90,79. Kabupaten ini hanya terpaut tipis dari peringkat pertama, Maros, yang mendapatkan nilai 90,94.
Kunci Kesuksesan
“Alhamdulillah, ini pencapaian yang luar biasa. Nilai 90,79 bukan hanya angka, tapi cerminan kerja keras semua pihak,” ujar Suhriati, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gowa.
Menurutnya, penilaian Perpustakaan Nasional mencakup berbagai indikator, baik kuantitatif seperti jumlah perpustakaan, jumlah pengunjung, dan buku yang dipinjam, hingga kualitatif seperti kualitas fasilitas, program membaca, dan layanan perpustakaan.
“Hasil survei menunjukkan frekuensi membaca warga Gowa mencapai 5-6 kali seminggu dengan durasi 1-2 jam per hari. Ini prestasi yang menunjukkan masyarakat kita mulai melihat membaca sebagai kebutuhan,” tambah Suhriati.
Pusat Belajar
Keberhasilan Gowa tidak terlepas dari inovasi-inovasi yang dilakukan, termasuk pembangunan perpustakaan modern di bawah kepemimpinan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, dan Wakil Bupati, Abd Rauf Malaganni. Perpustakaan ini tidak hanya menjadi tempat menyimpan buku, tetapi juga pusat kegiatan belajar-mengajar.
“Kami mengupayakan agar sekolah-sekolah di Gowa mengadakan satu hari penuh belajar di perpustakaan. Ini akan membuat siswa lebih terbiasa dengan lingkungan literasi,” ungkap Suhriati.
Langkah ini sejalan dengan visi Gowa menjadi daerah yang unggul dalam bidang pendidikan dan literasi. Bahkan, program-program membaca dan kerjasama dengan berbagai instansi terus diupayakan untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
Semangat Literasi
Namun, Suhriati menyadari tantangan tidak berakhir di sini. “Pengukuran gemar membaca ini akan kami lakukan secara berkala. Dari sini, kita bisa memantau perkembangan sekaligus memperbaiki area yang masih kurang,” ucapnya.
Harapannya, keberhasilan ini menjadi cambuk motivasi, tidak hanya bagi pemerintah tapi juga masyarakat untuk terus menjadikan membaca sebagai bagian dari budaya sehari-hari.
Di ujung harapan itu, sebuah pemandangan kecil terlihat: seorang anak dengan antusias bertanya kepada petugas perpustakaan tentang buku cerita terbaru. Di tangan kecilnya, terselip keyakinan bahwa literasi adalah jalan menuju masa depan gemilang.(*)