Tentang Kami

Di antara rakyat, pemerintah, dan pengusaha, siapa sesungguhnya pemilik suara yang kehendaknya harus didengar dan dipenuhi? Boleh jadi rakyat, tempat dimana kekuasaan bermula, yang memberi amanah kepada penguasa agar bisa mengatur orang banyak. Atau mungkin juga di pemerintah, yang dari mulut serta tangannya keluar perintah melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Meski kuasanya memerintah, tugas pokok pemerintah itu sesungguhnya adalah melayani rakyat. Pemilik suara bisa pula dari pengusaha karena kekuatan finansialnya, semua bisa bergerak, berubah, beres, bahkan berkhianat. Adapula yang sial karenanya. 

Suara-suara yang benar, sebenarnya ada pada --dan bersemayam di pelosok hati dan pikiran kita semua. Dari yang tak punya apa-apa --meski maunya tak seberapa, hingga mereka yang apapun punya jika dia mau. Suara sebenarnya bisa berbentuk keinginan, gagasan, semangat, kerja keras, perilaku, moralitas, budaya, inovasi, inspirasi, dan hal-hal baik lainnya. Semua itu harus dikabarkan dengan baik. Juga bisa bermakna: mengabarkan penyimpangan agar publik dan pihak terkait bersegera memperbaikinya. Bisa pula dari lengkingan suara orang-orang yang tak ingin didengarkan suaranya, kecuali saat pemilu akan tiba. Mereka yang voiceless, punya tempat di sini.

Salam dari Gowa