Begini Rencana Kemendikdasmen Tingkatkan Mutu Pendidikan
JAKARTA, GOWAMEDIA.COM – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Abdul Mu’ti, mengungkapkan rencana penerapan pendekatan deep learning dalam pembelajaran di sekolah. Kebijakan ini akan mulai diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh di Indonesia.
“Yang nanti akan kami mulai berlakukan adalah pendekatan deep learning dalam pembelajaran. Namun, ini bukan kurikulum, tetapi pendekatan belajar yang lebih mendalam,” ujar Prof. Mu’ti dalam acara perayaan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 yang disiarkan daring, Selasa (16/12/2024).
Menurutnya, penerapan pendekatan deep learning penting untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar dan mendorong pembentukan generasi yang cerdas serta berpikir kritis.
“Kami sekali lagi berharap dukungan Bapak Ibu guru sekalian, khususnya PGRI, untuk bisa menerapkan pendekatan belajar ini dengan baik,” tambah Prof. Mu’ti.
Dalam penjelasannya, Prof. Mu’ti menyebutkan tiga elemen utama dalam pendekatan deep learning: Mindful Learning: Guru harus memahami bahwa setiap murid memiliki latar belakang dan cara belajar yang berbeda. Meaningful Learning: Murid harus didorong untuk berpikir kritis dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Joyful Learning: Proses pembelajaran dirancang agar menyenangkan sehingga siswa tidak hanya memahami materi tetapi juga menikmati prosesnya.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Prof. Atip Latipulhayat, turut menyoroti pentingnya elemen joyful learning, terutama untuk pelajaran yang sering dianggap sulit seperti matematika dan sains.
“Matematika sering kali dianggap menakutkan oleh siswa. Oleh karena itu, kita harus menghadirkan metode pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami,” kata Prof. Atip dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/12/2024).
Dia menambahkan bahwa peran keluarga juga penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan menyenangkan di rumah.
Selain pendekatan deep learning, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah juga berkomitmen untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Sinergi antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mencapai cita-cita tersebut.
“Ini bukan hanya cita-cita, tetapi sebuah keharusan dalam upaya kita membangun bangsa yang berdaya saing,” pungkas Prof. Atip.(*)