Steering Committee Anggap Layak KAHMI Award Untuk Mentan: Ini Alasannya

Steering Committee Anggap Layak KAHMI Award untuk Mentan: Ini Alasannya

MAKASSAR, GOWAMEDIA.COM - Rencana pemberian KAHMI Award kepada Menteri Pertanian, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, memantik perdebatan di internal Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). Pasalnya, sosok Mentan dinilai bukan merupakan kader HMI, bahkan beberapa pihak mempertanyakan kontribusinya terhadap organisasi tersebut selama ini.

Sekretaris Jenderal Majelis Nasional KAHMI, Syamsul Qomar, kepada wartawan dalam konferensi pers di Hotel Aryaduta Makassar, Kamis, 09 Oktober 2025, tak menampik bahwa isu ini menjadi bahan perdebatan hangat di jajaran Steering Committee (SC). 

“Terus terang, kita di jajaran Steering Committee ada perdebatan terkait kehadiran dan ketidakhadiran beliau. Tapi sampai saat ini, kita masih serahkan kepada Koordinator Presidium MN KAHMI untuk tetap memberikan award tersebut,” ujarnya menjawab pertanyaan GOWAMEDIA.COM

Syamsul juga mengaku belum mendapat konfirmasi resmi mengenai kehadiran Mentan Andi Amran dalam acara Silaturahmi Regional KAHMI di Makassar.

Isu ini tak hanya soal kehadiran, tapi juga soal identitas dan kontribusi. “Kita khawatir untuk memberikan kepada beliau,” lanjut Syamsul, merujuk pada keraguan sebagian pihak di internal KAHMI soal status Mentan sebagai non-kader.

Namun, Koordinator Steering Committee, Muslih, memberikan perspektif lain. Ia menegaskan bahwa hubungan antara KAHMI dan Menteri Amran bukan tanpa jejak kerja sama. 

“Sebelum Munas di Palu, MN KAHMI pernah audiensi dengan Pak Menteri, dan beliau menyambut hangat kehadiran kita. Waktu itu, kita rencanakan kegiatan Rakornas di Balikpapan,” kenang Muslih.

Meski sempat muncul pernyataan membingungkan dari Mentan — “ini KAHMI muslim semua kan?” — yang justru menimbulkan pertanyaan balik tentang pemahaman beliau terhadap KAHMI, Muslih menggarisbawahi bahwa diskusi yang berlangsung kala itu cukup produktif. 

“Pak Menteri saat itu menjelaskan visi misinya tentang pertanian secara luar biasa. Bahkan terjadi penandatanganan MoU untuk pengelolaan kelompok tani, yang kemudian dijalankan oleh MW KAHMI Jawa Timur,” ujarnya.

Menurut Muslih, kontribusi Mentan bukan sekadar simbolis. “Ada sumbangan traktor, ada kerja sama untuk penanaman dan pemanenan, dan terakhir beliau hadir di Rakornas sebagai keynote speaker dan menawarkan kerja sama lebih intensif. Jadi kalau ditetapkan beliau dapat award, mungkin karena beliau sangat senang dan terbuka bekerja sama dengan KAHMI,” jelasnya.

Pemberian KAHMI Award kepada Mentan Andi Amran disebut berasal dari inisiatif Koordinator Presidium MN KAHMI, dan dianggap relevan karena pelaksanaan acara dilakukan di Makassar — kampung halaman sang menteri.

Meski begitu, dinamika internal KAHMI menunjukkan bahwa pemberian penghargaan bukan sekadar seremonial, tetapi juga soal legitimasi moral, kontribusi riil, dan rekam jejak kedekatan dengan nilai-nilai yang diusung oleh HMI dan KAHMI.(*)