Rumah Singgah Jadi Prioritas KKB, Solusi Pasien Rujukan Bantaeng
MAKASSAR, GOWAMEDIA.COM - Rumah singgah menjadi fokus utama kepengurusan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Bantaeng (PP KKB) periode 2025–2030, selain arisan keluarga yang selama ini menjadi wadah silaturahmi warga Bantaeng di perantauan.
Ketua Umum PP KKB, H. Gunyamin, SE, MM, mengungkapkan bahwa gagasan membangun rumah singgah berangkat dari keprihatinannya terhadap kondisi pasien rujukan asal Bantaeng yang harus menjalani observasi lanjutan di Makassar.
“Ide pentingnya membangun rumah singgah muncul ketika saya tahu kalau ada pasien yang harus diobservasi lebih lanjut ke Makassar memang bukan rawat inap, tapi rawat jalan,” ujar Gunyamin yang akrab disapa Daeng Gonny dalam sambutannya di depan peserta arisan PP KKB, Ahad (14/12/2025) siang.
Menurutnya, kondisi tersebut kerap menjadi beban berat bagi keluarga kurang mampu, terlebih jika pasien tidak memiliki kerabat di Makassar.
“Ini tentu bukan masalah kecil bagi keluarga tak mampu, apalagi bila pasien yang bersangkutan tidak punya keluarga di Makassar,” ungkapnya.
Daeng Gonny menuturkan, seorang dokter yang bertugas di Bantaeng pernah menyampaikan fakta memprihatinkan terkait pasien rujukan. Dari seluruh pasien yang dirujuk ke Makassar, tidak sampai 20 persen yang benar-benar berangkat.
“Mereka tidak ke Makassar karena kesulitan biaya penginapan, ketidaktahuan urusan administrasi, kendaraan, jalur transportasi dan biaya hidup,” jelas mantan Direktur PDAM Makassar ini.
Atas dasar itulah, PP KKB di bawah kepemimpinannya menjadikan pembangunan rumah singgah sebagai program prioritas. Rencananya, rumah singgah akan dibangun di area Asrama Himpunan Pelajar Mahasiswa Bantaeng (HPMB) di wilayah Tamalanrea, Makassar.
“Ada tanah kosong di sana yang kita anggap cukup untuk rumah singgah. Adik-adik HPMB antusias menyambut ide ini, mereka bahkan menyarankan dibangun dua lantai agar di atasnya bisa berfungsi sebagai asrama putri,” kata Gonny.
Ia menilai gagasan tersebut sangat menarik dan memiliki nilai kemanusiaan yang kuat.
“Saya kira ide itu menarik. Adik-adik HPMB bisa bantu keluarga pasien untuk mengantar ke rumah sakit, selain sebagai sesama warga Bantaeng, juga karena alasan kemanusiaan,” demikian Gonny.
Ketua PP KKB dua periode ini berharap pada tahun depan sudah ada aksi konkret untuk merealisasikan rumah singgah tersebut. Ia juga membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi seluruh warga Bantaeng.
“PP KKB membuka peluang kepada seluruh warga untuk berpartisipasi, mengingat rumah singgah betul-betul sangat dibutuhkan untuk kepentingan kemanusiaan. Saya yakin ini bisa terwujud. Kita punya budaya kebersamaan yang kuat dan kepedulian yang tinggi atas nama kemanusiaan,” tegasnya.
Sementara itu, arisan keluarga KKB kali ini merupakan putaran pertama periode ketiga. Arisan ini telah berlangsung sejak kepengurusan KKB periode pertama di bawah kepemimpinan H. Gunyamin, SE, MM, dan konsisten menjadi ajang silaturahmi warga Bantaeng di perantauan.
Kegiatan tersebut digelar di salah satu rumah makan di kawasan Jalan Prof. Abdurrahman Basalamah, yang dulu dikenal sebagai Jalan Racing Center. Puluhan peserta hadir, suasana berlangsung hangat dan penuh keakraban, diselingi karaoke, pembagian kartu anggota KKB, serta senda gurau khas keluarga yang lama tak bersua.(*)