Rifqinizamy Karsayuda: Rawat Mata Air Pengkaderan HMI
MAKASSAR, GOWAMEDIA.COM - Momen Silaturahmi Regional (SilatReg) se- Sulawesi yang dipusatkan di Kota Anging Mammiri Makassar telah usai. Acara digelar di tiga tempat.
Sesi pembukaan dan Rapat Konsolidasi (Rakor) dipusatkan di Hotel Aryaduta, Jalan Somba Opu, Losari, Jumat 10 Oktober pukul 10:00 wita. Gala Dinner dan Orasi Kebangsaan di Rujab Gubernur Sulsel Jalan Sungai Tangka, Orasi kebangsaan disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Dr. Bima Arya Sugiarto, Jumat 11 Oktober pukul 20:00 wita.
Sabtu 11 Oktober pukul 07:00 wita, digelar Jalan sehat yang dilepas Walikota Makassar Munafri Arifuddin. Titik star jalan sehat dipusatkan depan Rujab Walikota Makassar menuju kawasan CPI. Selesai jalan sehat, peserta dijamu di Baruga Anging Mamiri dan pelataran.
Di tempat ini, peserta menikmati kuliner khas Makassar seperti bassang, pisang ijo, bubur kacang ijo, buroncong, burongko, putu cangkir, bayao pannyu, pallu basa, pisang epe, dan lain-lain. Maka benar kata Walikota Munafri, kalau ke Makassar jangan diet untuk menikmati sensasi kuliner Makassar yang menggoyang lidah.
Di Rujab Walikota Makassar ini pula, sebagai akhir dari seluruh rangkaian acara, sebelumnya Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni memberikan orasi kebangsaan pukul 10:00 wita.
Sebagai rangkaian akhir acara, Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Dr. H. Rifqinizamy Karsayuda, SH, MH, mengingatkan pentingnya warga KAHMI merawat persaudaraan dan menjaga mata air pengkaderan HMI.
"Kita di HMI berteman melebihi dari Saudara. Dan mari kita menjaga mata air pengkaderan HMI," kata Ketua Komisi II DPR RI itu penuh optimistis.
Pengkaderan adik-adik LK-1 selalu kerepotan karena para alumni tidak mampu mengairi mata air pengkaderan itu. Dia juga mengingatkan kepada seluruh peserta untuk kembali ke rumah masing-masing dengan penuh rasa optimistis dan tetap menjaga solidaritas meskipun latar belakang dalam berHMI, berKAHMI berbeda-beda. Perbedaan dalam pikiran dan perbedaan konsep serta perbedaan apa pun namanya, tetaplah menjadi satu himpunan yang turut memikirkan masa depan bangsa gemilang.
Banyak kader HMI, yang dulu sering melakukan aksi demonstrasi mengeritik pemerintah, kini menjadi bagian dari pemerintahan itu sendiri. Semakin banyak alumni HMI yang berkiprah di pemerintahan maupun jabatan publik lainnya, menjadi tanda kunci sukses para presidium KAHMI.
Sehingga, bila hari ini, aksi demonstrasi yang digelar adik-adik HMI, itu adalah bagian dari dinamika kebangsaan.
"Saya mengetahui adik-adik HMI tetap kritis dengan segala macam kritikannya kepada pemerintah. Tapi, Saya yakin, kritik yang dilakukan itu lebih pada bagaimana merawat dan membangun bangsa lebih demokratis dan bermartabat," terang Rifqinizamy.
Pertemanan di HMI-KAHMI melebihi dari saudara, menjadi cermin bagaimana warga KAHMI tidak terpecah belah, tidak terburai karena perbedaan pendapat. Silaturahmi Regional yang digelar MN KAHMI menjadi bagian urgen merawat silaturahmi itu dengan penuh kasih sayang, saling menghormati, dan menghargai.
Rifqinizamy pun telah mewakafkan dirinya untuk HMI dan KAHMI. "Saya lillahi taala, untuk HMI dan KAHMI. Sebab, kalau bukan karena HMI, bapak saya tidak akan kuliah," urai Rifqinizamy.
Semangat dan cita-cita mulia ini, menjadi inspirasi luar biasa, bahwa kesungguhan ber-HMI dan ber-KAHMI, membawa berkah tak ternilai.
Rifqinizamy mengucapkan terimakasih kepada Walikota Makassar, Gubernur Sulsel, Koordinator Presidium KAHMI Sulsel, Ketua Panitia pelaksana, dan seluruh tim kerja, rekan-rekan media cetak, elektonik dan online, seluruh pihak yang telah ikut menyukseskan SilatReg se-Sulawesi dengan penuh suka-cita dibalut rasa persaudaraan yang tinggi.(*)