Renungan Ramadan: Puasa Ramadan, Jalan Menuju Takwa

BONTO-BONTOA, GOWAMEDIA.COM - Tujuan utama puasa Ramadan adalah mencapai derajat takwa, yaitu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Puasa adalah salah satu jalan menuju takwa, tetapi bukan satu-satunya. Semakin banyak jalan menuju takwa yang ditempuh, semakin besar pula potensi seseorang untuk mencapainya.
Demikian tausiah Dr. Asrul Muslim, yang disampaikan dalam ceramah tarawih pada malam kedua Ramadan di Masjid Nurul Yusuf, Bonto Bontoa, Somba Opu, Kabupaten Gowa, pada Sabtu malam, 1 Maret 2025.
Asrul mengutip QS Ali Imran ayat 134 yang menyebutkan tiga cara yang Allah berikan untuk mencapai takwa. Pertama, membelanjakan harta di saat lapang maupun sempit, baik melalui sedekah maupun infak.
"Sedekah adalah segala bentuk perbuatan baik, sementara infak berkaitan dengan harta, seperti memberi nafkah. Infak memiliki godaan yang besar, sehingga semakin besar infaknya semakin besar pula godaannya, yaitu godaan untuk tidak berinfak," ujar Asrul.
Karena godaannya besar, lanjut dia, pahalanya juga berlipat hingga 700 kali. Bentuknya pun tidak hanya berupa uang, tetapi juga bisa berupa perlindungan dari musibah dan kesehatan yang nilainya jauh lebih besar.
Jalan takwa kedua, katanya adalah menahan amarah. Marah merupakan sifat manusiawi, namun penting untuk bisa mengendalikannya. Terutama bagi orang tua, kemampuan untuk menahan diri saat marah kepada anak sangatlah penting agar tidak terjerumus dalam tindakan yang merugikan.
"Janganlah kita sebagai orang tua memarahi anak dengan sebutan binatang atau makhluk halus (setan). Kalau kita menyebut nama binatang, maka berarti kita ini juga binatang. Orang tuanya binatang," imbuhnya.
Ketiga, memaafkan kesalahan orang lain. Sikap pemaaf sangat dianjurkan dalam Islam, karena dengan saling memaafkan di dunia, umat Islam dapat menghindari antrean panjang saat perhitungan dan tuntutan di akhirat kelak.
Dalam ceramahnya, Ustaz Asrul juga mengingatkan puasa yang baik bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus. Ada orang yang berpuasa, tetapi hanya mendapatkan lapar dan haus karena tidak menjaga ibadah lainnya.
"Mereka memang telah menggugurkan kewajiban, tetapi tidak mendapatkan pahala. Oleh karena itu, puasa harus dijalankan dengan sempurna, diiringi dengan ibadah lain seperti salat dan menjauhi perbuatan maksiat," pungkasnya.(*)