Pelantikan MR KAHMI UINAM, Ni’Matullah Serukan Inklusivitas Dan Perkuat Silaturahmi

MAKASSAR, GOWMEDIA.COM - Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Sulsel, H. Ni'matullah Erbe, SE, Ak, mengharapkan kepada segenap jajaran akademisi Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar (UINAM) terkhusus kepada pengurus Majelis Rayon (MR) KAHMI UINAM, agar memotivasi lahirnya pikiran-pikiran inklusif.
Pernyataan itu disampaikan Ni'matullah saat memberikan sambutan sekaligus Orasi Kebangsaan pada pelantikan pengurus MR KAHMI UINAM masa bakti 2025-2030, di Alauddin Hotel & Convention, Ahad, 10 Agustus 2025.
Menurutnya, KAHMI sebagai organisasi yang tujuannya terus merajut silaturahmi, sangat urgen dalam mewujudkan inklusivitas itu di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Berorganisasi dengan melibatkan semua stakeholder, merangkul semua orang tanpa memandang perbedaan latarbelakang, kemampuan dan status, itu harus lahir dari para akademisi UINAM," ujarnya.
Sebab, kata mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel ini, dari HMI kemudian menjadi KAHMI. Antara Keduanya tidak ada relasi kuasa.
"HMI bukan orangtua KAHMI, tetapi kakaknya. Makanya, saya tidak pernah mengusir adik-adik HMI, bagaimana pun jengkelnya saya. Sebab, saya juga merasa siapa tahu mereka ingin menguji sampai di mana mental saya menghadapi mereka."
Tapi itulah dinamika berHMI dan berKAHMI. Dinamika yang membuat situasi dan kondisi menjadi hidup penuh warna-warni. Orang yang tidak pernah mengalami dinamika pahit sesulit menghadapi adik-adik HMI, kata Ni'matullah wajahnya akan cepat tua. Wajahnya tampak tidak sesuai dengan usianya.
Karenanya, KAHMI perlu merawat terus silaturahmi secara inklusif. Sebab, Allah menjamin dua hal kepada orang yang senantiasa menjaga silaturahminya. Allah akan memberikan limpahan rezeki dan dipanjangkan usianya.
"Kita dikader di HMI dengan riang gembira, meski HMI ini tidak jelas mazhabnya. Makanya kita enjoy. Mazhab HMI adalah Keindonesiaan. Maka teruslah merawat silaturahmi dengan inklusif, intens melakukan diskusi-diskusi hingga melahirkan ide dan gagasan cemerlang itu tentu lahir dari anak HMI dan kakaknya yang sudah KAHMI," urai Ni'matullah.
Maka kampus yang berperadaban, yang mengedepankan etika, tentu suasana inklusif itu penting ditumbuhkan dan dirawat dalam bingkai Keislaman dan Keindonesiaan.
"Saya ingin pikiran-pikiran cerdas lahir dari kampus untuk memberikan kontribusi optimal dan tanggung jawab sebagai anak bangsa," tegasnya.
Masih kata Ni'matullah, ada banyak tantangan yang dihadapi bangsa ini menjelang usianya ke-80. Diantaranya, perkembangan dunia digital dan transisi energi. Bila KAHMI tidak cepat merespon perubahan itu, maka bukan hanya permanen tertinggal, tetapi akan mengalami ketertinggalan secara permanen.
Mengantisipasi perubahan tersebut, maka KAHMI harus bangkit, menjawab tantangan kontribusi apa yang KAHMI berikan bagi anak cucu kita sepuluh tahun ke depan.
Suasana riang gembira pelantikan di lantai 7, diselingi dengan pembagian buku dan kitab suci Alquran kepada siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Gowa. Juga pembagian doorprize dan ajakan sumbangan mendadak yang dipandu langsung Prof. Supardin.
Ketua MR KAHMI UINAM demisioner Dr. H. Arifuddin Siraj ikut memanfaatkan panggung sebagai pidato terakhir masa tugasnya. Tetapi, Ni'matullah mengatakan, meski masa tugas telah usai, namun pengabdian itu abadi sepanjang masa.
Prof. H. Sabri Samin juga ikut memberikan sambutan sebagai ketua terpilih. Pada sambutan itu, mantan Direktur Program Pascasarjana UINAM ini menceritakan liku-liku mulai bergabung di HMI hingga posisinya yang saat ini dinilai sebagai bukan prestise.
Pada kesempatan manis itu pula, dia menyampaikan bahwa dirinya yang menakhodai rayon UIN lima tahun ke depan, berkat Prof. Rasyid Masri.
Dia diundang ke R.M Reso tepi Danau Mawang dimana ownernya adalah Prof Rasyid. "Saya bilang ke Prof Rasyid, saya rindu dengan masakan Reso. Lalu kerinduan saya direspon cepat Prof Rasyid dengan mengundang saya ke Mawang."
"Tau-taunya, sampai di sana, ada banyak orang. Eh, ternyata pale ada rapat formatur." Dalam suasana bulan suci Ramadhan ketika itu, di situlah Prof Sabri didaulat, 'dikandang paksa' untuk menerima permintaan sang pemilik rumah makan, yang sejatinya dia yang memikul amanah ini sebagai ketua formatur terpilih.
Arifuddin Siraj diminta 'oppo', tidak bersedia juga, termasuk anggota formatur terpilih dari tokoh muda, tidak ada yang bersedia.
"Lama saya merenung dan berpikir, akhirnya saya harus takluk, dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim, saya terima amanah ini. Dengan catatan, jangan biarkan saya jalan sendiri, mohon kita saling kerjasama yang baik," kenang Sabri.
Turut hadir, Warek Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. Khalifah, para senior KAHMI, seperti Prof Lomba Sultan, Prof. Nasir Siola, Prof Barsihan Noor, Prof Rasyid Masri, Prof. Zohra, Prof Muslimin Kara, Prof. Mulyono Domopuli. Hadir pula Sekretaris MR KAHMI UNM, para ketua komisariat se-UINAM, Ketua Kohati Badko Sulsel, Ketua HMI Cabang Gowa Raya, dan Ketua KPU Gowa.(*)