Ketua Timwas Haji DPR Kritik Pernyataan Maaf Menag: Bukan Solusi Atas Masalah Haji

Ketua Timwas Haji DPR Kritik Pernyataan Maaf Menag: Bukan Solusi atas Masalah Haji

HAJI 2025. Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal (kiri) berbincang dengan Menag Nasaruddin Umar, dalam sebuah acara.

JAKARTA, GOWAMEDIA.COM — Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyayangkan pernyataan permintaan maaf yang disampaikan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar terkait kekurangan pelayanan terhadap jemaah haji Indonesia tahun ini. Menurut Cucun, permintaan maaf bukanlah bentuk penyelesaian yang tepat atas sejumlah persoalan teknis yang sebelumnya sudah diperingatkan DPR.

“Sebetulnya kalau seorang pejabat negara itu sah-sah saja meminta maaf terhadap suatu hal yang terkait kegagalan. Tapi menurut saya itu bukan hal yang bagus,” ujarnya dikutip dari laman resmi DPR RI, Rabu (11/6/2025).

Cucun yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI menegaskan bahwa persoalan dalam pelaksanaan haji tahun ini seharusnya bisa diantisipasi sejak awal. Menurutnya, penyelenggaraan haji bersifat siklus tahunan dan telah memiliki pola yang bisa dipelajari dan dievaluasi secara berkala.

“Pelayanan haji ini siklus yang bisa dipelajari dari tahun ke tahun, jadi seharusnya tidak ada alasan untuk tidak siap,” tegasnya.

Ia mengungkapkan bahwa DPR sudah memberikan peringatan sejak dini kepada Kementerian Agama soal potensi hambatan teknis dalam pelaksanaan haji. Namun, kenyataannya, berbagai persoalan tetap terjadi.

“Saya sudah ingatkan waktu itu pada Pak Menteri Agama, hati-hati, ini akan terjadi kejadian-kejadian yang harus diantisipasi. Tapi apa yang terjadi? Dari transportasi Mekah ke Arafah bermasalah, kemudian tenda di Arafah pun juga bermasalah,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jemaah haji Indonesia atas berbagai kendala teknis yang terjadi sepanjang rangkaian ibadah Haji 2025, mulai dari proses pemberangkatan hingga pelaksanaan wukuf di Arafah serta pelaksanaan ibadah di Mudzalifah dan Mina.

“Saya selaku Amirulhaj dan Menteri Agama menyampaikan permohonan maaf,” ujar Menag Nasaruddin dalam keterangannya yang dikutip dari *Antara*.

Meski mengakui adanya sejumlah hambatan, Menag menyatakan bahwa secara umum penyelenggaraan haji tahun ini menunjukkan perbaikan, sejalan dengan penilaian dari Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq Al Rabiah dan Wakil Gubernur Makkah, Pangeran Saud bin Mish’al.

Menurut Menag, perbaikan tampak dari sisi infrastruktur, distribusi air, dan fasilitas kesehatan. Ia juga mencatat bahwa angka kematian jemaah tahun ini tercatat lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.

“Alhamdulillah, angka kematian sampai saat ini juga lebih rendah. Semoga kondisi ini akan terus berlangsung hingga seluruh jemaah haji kembali ke negara masing-masing,” ucapnya.

Meski demikian, Timwas DPR menilai bahwa evaluasi menyeluruh tetap diperlukan guna memastikan perbaikan konkret dalam penyelenggaraan haji tahun-tahun mendatang.(*)