Jonatan Christie Juara Denmark Open 2025, Taklukkan Shi Yu Qi Lewat Duel 72 Menit: Ini 5 Faktanya
ODENSE, GOWAMEDIA.COM – Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie akhirnya mencatat sejarah baru dengan menjuarai Denmark Open 2025, setelah menumbangkan Shi Yu Qi asal China di laga final yang digelar di Jyske Bank Arena, Odense, Minggu (19/10) malam waktu Indonesia.
Pertandingan berlangsung ketat selama 72 menit. Jonatan sempat tertinggal setelah kalah 13-21 pada gim pertama, namun bangkit di dua gim berikutnya dan menuntaskan laga dengan skor 13-21, 21-15, 21-15. Kemenangan ini sekaligus mempertegas konsistensinya di level elite dunia.
Berikut lima fakta menarik usai Jojo—sapaan akrab Jonatan—menjadi juara Denmark Open 2025:
1. Gelar Pertama Jonatan di Denmark Open
Tahun ini menjadi momen bersejarah karena Jonatan baru pertama kali meraih gelar juara Denmark Open. Sebelumnya, prestasi terbaiknya di turnamen bergengsi tersebut hanyalah perempat final pada edisi 2021 dan 2022.
2. Penerus Tradisi Juara Tunggal Putra Indonesia
Jonatan kini tercatat sebagai tunggal putra Indonesia kelima yang mampu menjuarai Denmark Open. Empat pendahulunya adalah Rudy Hartono (1971, 1973, 1975), Liem Swie King (1978), Hermawan Susanto (1991), dan Simon Santoso (2009). Prestasi ini menegaskan keberlanjutan tradisi emas sektor tunggal putra Indonesia di panggung Eropa.
3. Koleksi Super 750 Kedua
Gelar Denmark Open 2025 menjadi gelar Super 750 kedua bagi Jonatan setelah sebelumnya menjuarai French Open 2023. Menariknya, di kedua final tersebut, lawan Jonatan sama-sama berasal dari China—Li Shifeng di Paris dan Shi Yu Qi di Odense.
4. Dominasi atas Shi Yu Qi
Kemenangan ini semakin mempertegas dominasi Jonatan atas Shi Yu Qi. Sejak pertemuan pertama mereka pada 2013, Jonatan kini telah mencatat 10 kemenangan dari 17 laga melawan pebulu tangkis nomor satu dunia itu.
5. Empat dari Lima Laga Berlangsung Rubber Game
Perjuangan Jonatan di Denmark Open 2025 tidak mudah. Dari lima pertandingan yang dijalaninya, empat di antaranya berlangsung rubber game, termasuk semifinal dan final. Satu-satunya laga yang berakhir dua gim langsung adalah saat menghadapi Kodai Naraoka di babak 16 besar.
Kemenangan di Denmark Open 2025 bukan hanya menambah koleksi gelar Jonatan, tetapi juga menjadi bukti ketangguhan mental dan konsistensi performanya di tengah persaingan ketat dunia bulu tangkis. Dengan pencapaian ini, Jonatan menegaskan dirinya masih menjadi salah satu kekuatan utama di sektor tunggal putra dunia. (*)