Esensi Penguatan KKSS

Esensi Penguatan KKSS

Oleh: Baharuddin Solongi 
(Peserta Mubes KKSS ke-12)


Sangat terasa hari ini, Rabu, 9 April 2025, betapa sangat antusiasnya para perantau yang tergabung  dalam BPW dan Pilar KKSS melakukan registrasi untuk mengikuti acara PSBM yang di rangkaikan dengan Mubes KKSS yang ke-12 di Hotel Four Points Makassar. Sangat terlihat betapa riuh dan gembiranya para perantau, kembali kampung, kangen-kangenan. Silaturahmi. Membangun komunikasi yang mungkin lama terputus. Tentunya juga sebagian dari mereka ingin memperlihatkan jati diri sebagai perantau yang sukses. Mereka datang dengan salah satu semangatnya, membesarkan dan menguatkan KKSS.

Esensi membesarkan dan menguatkan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) terletak pada semangat kebersamaan, pelestarian budaya, dan pemberdayaan warga perantauan asal Sulawesi Selatan. Beberapa poin utama esensinya adalah:

1. Menguatkan Identitas dan Budaya

KKSS menjadi wadah untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai, adat, serta budaya Sulawesi Selatan, seperti siri’ na pacce, gotong royong, dan solidaritas antar etnis (Bugis, Makassar, Toraja, Mandar, dll).

2. Mempererat Silaturahmi dan Solidaritas

KKSS adalah rumah besar tempat warga Sulsel di perantauan saling mengenal, saling bantu, dan membangun jaringan lintas generasi serta lintas daerah.

3. Mendorong Kemandirian dan Pemberdayaan Ekonomi

Dengan sinergi yang kuat, KKSS bisa menjadi motor penggerak ekonomi warga melalui koperasi, UMKM, investasi bersama, dan akses ke peluang usaha maupun pekerjaan.

4. Menjadi Kekuatan Sosial dan Politik yang Bermartabat

Dengan kebersamaan dan kekompakan, KKSS mampu menjadi kekuatan sosial yang dihargai dan diperhitungkan di daerah perantauan, tanpa kehilangan jati diri sebagai anak Sulawesi Selatan.

5. Membentuk Generasi Muda yang Tangguh dan Berkarakter

Melalui KKSS, nilai-nilai luhur Sulsel dapat diwariskan ke generasi muda agar mereka tumbuh sebagai pribadi yang berkarakter kuat, cerdas, dan peduli pada komunitas.

6. Menjaga Nama Baik dan Citra Positif Sulawesi Selatan di Perantauan

KKSS juga berperan sebagai duta budaya dan kehormatan, menunjukkan bahwa warga Sulsel di mana pun berada bisa berkontribusi positif untuk masyarakat luas. 

Beberapa Tantangan

Penguatan organisasi KKSS sebagai organisasi yang bersifat paguyuban tentu memiliki tantangan tersendiri, terutama karena ia tumbuh dari semangat kekeluargaan, bukan dari struktur formal yang kaku. Berikut beberapa tantangan utamanya:

1. Solidaritas vs Profesionalisme.

Karena sifat kekeluargaan yang kental, kadang pengambilan keputusan lebih mengedepankan “perasaan” dan hubungan pribadi dibanding pertimbangan objektif atau profesional.

Tantangan muncul ketika harus memilih antara menjaga harmoni atau melakukan reformasi yang mungkin tidak populer.

2. Regenerasi Kepemimpinan.

Masih terbatasnya ruang bagi generasi muda untuk tampil di posisi strategis karena dominasi tokoh senior yang sudah lama berkiprah.

Ada gap antara cara berpikir generasi tua dan muda dalam memandang peran paguyuban.

3. Minimnya Keterlibatan Aktif Anggota.

Banyak warga Sulsel di perantauan yang mengidentifikasi diri sebagai bagian dari KKSS, tetapi tidak terlibat aktif dalam kegiatan organisasi.

Ini bisa karena kurangnya program yang relevan atau pendekatan yang tidak menyentuh kebutuhan aktual mereka.

4. Keterbatasan Pendanaan

Sebagai organisasi berbasis kekeluargaan, KKSS sering bergantung pada donatur atau iuran sukarela.

Minimnya dana bisa membatasi ruang gerak untuk program sosial, pendidikan, atau pemberdayaan ekonomi.

5. Tantangan Integrasi antar Sub-Kelompok Etnis

KKSS menaungi banyak sub-etnis (Bugis, Makassar, Toraja, Mandar, dll) dengan dinamika dan identitas masing-masing.

Menyatukan semua dalam semangat kolektif tanpa menonjolkan satu kelompok lebih dari yang lain menjadi tantangan tersendiri.

6. Kurangnya Modernisasi Organisasi

Belum semua pengurus KKSS memanfaatkan teknologi untuk mengelola organisasi, seperti sistem database anggota, media sosial, dan platform digital untuk komunikasi dan program kerja.

7. Citra Organisasi yang Belum Seragam

Di berbagai daerah, wajah KKSS bisa berbeda-beda tergantung kepemimpinan lokalnya. Ini bisa memunculkan persepsi yang tidak konsisten di mata masyarakat.

Beberapa Rekomendasi Strategis

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi strategis untuk menjawab tantangan-tantangan dalam penguatan organisasi KKSS sebagai paguyuban:

1. Meningkatkan Profesionalisme Tanpa Menghilangkan Nilai Kekeluargaan.

  • Bentuk sistem kerja organisasi yang lebih transparan, akuntabel, dan terstruktur, tanpa kehilangan nuansa kekeluargaan.
  • Buat pedoman organisasi (SOP, AD/ART) yang lebih jelas, tetapi fleksibel dalam pelaksanaannya sesuai kultur paguyuban.

2. Regenerasi yang Terencana dan Inklusif.

  • Ciptakan forum-forum kepemudaan KKSS (seperti HIPMI KKSS, Pemuda KKSS, atau komunitas digital).
  • Libatkan pemuda dalam program kerja dan beri kepercayaan memimpin unit-unit kecil terlebih dahulu.

3. Program Inklusif dan Relevan untuk Semua Anggota

  • Kembangkan program-program nyata yang menyentuh kebutuhan anggota, seperti pelatihan kerja, klinik hukum, bantuan sosial, atau beasiswa.
  • Manfaatkan media sosial dan platform digital untuk menjangkau warga KKSS yang tidak bisa hadir secara fisik.

4. Diversifikasi Sumber Dana.

  • Bangun unit usaha atau koperasi KKSS yang dikelola profesional.
  • Galang donasi digital atau crowdfunding untuk program sosial.
  • Bangun kemitraan dengan pemerintah daerah dan sektor swasta yang memiliki kepedulian pada diaspora Sulawesi Selatan.

5. Memperkuat Semangat Kolektif Lintas Sub-Etnis

  • Angkat dan rayakan budaya dari semua sub-etnis dalam setiap kegiatan KKSS.
  • Terapkan prinsip keadilan representasi dalam struktur pengurus dan kegiatan.

6. Transformasi Digital Organisasi

  • Buat sistem database keanggotaan berbasis digital untuk mendata potensi dan lokasi warga KKSS.
  • Gunakan platform komunikasi seperti WhatsApp Group, Zoom, dan media sosial untuk konsolidasi, edukasi, dan promosi kegiatan.

7. Standarisasi Citra dan Kualitas KKSS di Berbagai Daerah

  • Bentuk tim pembinaan wilayah untuk menyamakan visi, misi, dan etika organisasi di tingkat daerah.
  • Adakan Rakornas atau forum tahunan untuk menyelaraskan program kerja lintas wilayah.

Dengan kombinasi pendekatan emosional (paguyuban) dan rasional (manajerial modern), KKSS bisa menjadi organisasi yang kuat, solid, dan relevan lintas generasi dan zaman. Wallahualam bissawabe’…